Makalah Logika MATEMARIKA/IAIN LANGASA/LANGAS/ACEH
LOGIKA MATEMATIKA
Ditulis
oleh kelompok 1
Nama : Jihan Nadhifah (105201800)
Nur Magfira (105201800)
Imam Nur Rahman (1052018023)
Rina Harianti (10520180)
Semester/Unit : II/1
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI)
Mata kuliah : Konsep Dasar Matematika MI/SD
Dosen Pengampuh : Nina Rahayu, M.Pd.
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
TAHUN 2018/2019
PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah, penulis memuji, memohon pertolongan, serta
meminta ampunan kepada-Nya. Penulis berlindung kepada Allah dari kejelekan diri
dan keburukan amal penulis. Shalawat merangkaikan salam
penulis sanjung sanjikan kepangkuan alam Baginda Nabi Muhammad SAW, berserta
segenap keluarga dan sahabat-Nya. Berkat beliaulah penulis dapat merasakan
nikmatnya iman dan nikmatnya islam.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu dan teman-teman atas masukan dan bantuan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan bahan renungan untuk kita semua.
Langsa, 6 Maret 2019
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu karya Aristoteles adalah logika yang banyak
berisi: pengertian, keputusan, pembuktian silogisme, dan lain-lain. Inti ajaran
Aristoteles mengenai logika adalah Syllogismus, yaitu keputusan kedua yang
tersusun sedemikian hingga melahirkan keputusan yang ketiga. Logika yang
dikemukakan oleh Aristoteles dikenal sebagai logika tradisional, yang menjadi
tonggak pemikiran logika.
Pada abad ke-18 Masehi, G.W. Leibniz, seorang ahli
matematika berkebangsaan Jerman, pertama kali mempelajari logika simbolik. Ahli
matematika lainnya yang berjasa dalam pengembangan logika simbolik adalah
George Boole, Leonard Euler, John Venn, dan Bertrand Russel.
Melalui logika kita dapat mengetahui kebenaran suatu
pernyataan dari suatu kalimat dan mengetahui apakah pernyataan pertama sama
maknanya dengan pernyataan kedua. Misalkan, apakah pernyataan “Jika sekarang
adalah hari Minggu maka sekolah libur.” sama artinya dengan “Jika sekolah libur
maka sekarang adalah hari Minggu.”? Untuk menjawab pertanyaan ini tentu kita
perlu mengetahui aturan-aturan dalam logika. Contoh lain, misalkan ada dua
pernyataan “Jika anak pandai maka ia berprestasi di kelas. Jika ia berprestasi
di kelas maka ia disayangi guru-gurunya.” Lalu, apakah dari dua pernyataan ini
kita dapat menyimpulkan “Jika ia anak pandai maka ia disayangi guru-gurunya.”?
Banyak hal yang perlu kita ketahui mengenai logika.
Dengan logika, kita juga dapat mengetahui apakah suatu pernyataan bernilai
benar atau salah. Hal terpenting yang akan didapatkan setelah mempelajari
logika matematika adalah kemampuan atau keahlian mengambil kesimpulan dengan
benar atau sah. Logika matematika memberikan dasar bagi sebuah pengambilan
kesimpulan dan dapat digunakan dalam banyak aspek kehidupan.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1. Apa
pengertian logika matematika?
2. Apa
itu pernyataan?
3. Bagaimana
operasi dalam logika dan tabel kebenaran?
4. Bagaimana
bentuk-bentuk pernyataan?
5. Apa
itu konvers,invers,dan kontroposisi?
6. Apa
itu menarik kesimpulan/inferensi?
C. Tujuan penulis
Adapun tujuan penulis
adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui pengertian logika matematika.
2. Untuk
mengetahui pernyataan.
3. Untuk
mengetahui operasi dalam logika dan tabel kebenaran.
4. Untuk
mengetahui bentuk-bentuk pernyataan.
5. Untuk
mengetahui konvers,invers, dan kontroposisi.
6. Untruk
mengetahui menarik kesimpulan/inferensi.
D. Manfaat penulisan
Adapun
manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai
bahan pertimbangan dalam memahami mata kuliah ini.
2. Sebagai
acuan untuk memahami logika matematika.
3. Untuk
mengajak agar terciptanya masyarakay yang minat dalam membaca.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Logika Matematika
Logika
matematika atau logika simbol ialah logika yang menggunakan bahasa matematika
yaitu dengan menggunakan lambang-lambang dan simbol-simbol. Adapun
keuntungannya yaitu: ringkas, univalent(tunggal), dan universal (luas).
B.
Pernyataan
Pernyataan adalah kaliamat yang mempunyai nilai benar atau salah. Tetapi
tidak sekaligus benar dan salah (pernyataan disebut juga proposisi, kalimat
deklaratif). Benar diartikan ada kesesuaian antara apa yang dinyatakan dengan
keadaan yang sebenarnya. Istilah-istilah lain dari pernyataan adalah kaliamat
matematika tertutup, kalimat tertutup, kalimat deklaratif, statement atau
proposisi.
Contoh:
1. Alquran
adalah sumber hukum pertama umat islam.
2. 4
+ 3 = 8
3. Rapikan
tempat tidur mu!
Pembahasan
1. Bernilai
benar
2. Bernilai
salah
3. Tidak
mempunyai nilai benar ataupun salah, sehingga bukan pernyataan.
·
Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka adalah kaliamat yang belum dapat
ditentukan nilai kebenarannya karena masih mengandung peubah (variabel).
Contoh:
a)
2x + 5 = -20
b)
Apa nilai X untuk 4x – 3 = 9
·
Pernyataan Majemuk
Pernyataan majemuk adalah suatu pernyataan baru yang
diperoleh dari penggabungan dengan beberapa pernyataan tunggal dengan kata
penghubung kalimat tertentu, yaitu, dan, atau, tetapi, jika, maka, jika dan
hanya jika, dan lain-lain.
Contoh:
a)
Jika
musim
hujan, maka di Jakarta terjadi
banjir.
b)
Sepeda motor merupakan alat trasportasi dan banyak di gunakan orang.
C. Operasi Dalam Logika dan Tabel
Kebenaran
Operasi dalam
matematika yaitu penggabungan pernyataan-pernyataan tunggal yang menghasilkan
pernyataa-pernyataan majemuk. Operasi-operasi yang dapat kita temui berupa kata
sambung logika.
1. Ingkaran
(negasi)
Ingkaran
atau negasi dari suatu pernyataan baru yang dibentuk dari suatu pernyataan awal
sehingga nilai kebenarannya berubah. Ingkaran atau negasi dari suatu pernyataan
dapat dilambangkan dengan P atau ~P. Jika pernyataan P benar maka negasi P salah,
jika negasi P salah maka P benar.
Contoh 1
a.
P:
Indonesia
mempunyai ragam suku bangsa (benar)
b.
~P:
Indonesia tidak mempunyai ragam
suku bangsa (salah)
c.
Atau ~P: Tidak benar indonesia mempunyai ragam suku bangsa (salah)
Contoh 2
a.
P:
hari
ini tidak ada ulanagn matematika (benar)
b.
~P:
hari ini ada ulangan matematika
(salah)
c.
Atau ~P: benar hari ini ada ulangan matematika (salah)
Tabel
kebenaran ingkaran atau negasi
|
P
|
~P
|
|
B
|
S
|
|
S
|
B
|
2. Konjungsi
(p^q)
Konjungsi
dari pernyataan p dan i adalah pernyataan majemuk yang
dibentuk dari pernyataan p dan i dengan kata penghubung dan dilambangkan dengan notasi ^ .
Contoh 1
a.
P:
Bunga
mawar pasti berwarna merah (salah)
b.
q:
hujan tidak akan terjadi di malam hari (salah)
c.
p^q:
bunga
mawar pasti berwarna merah dan hujan
tidak akan terjadi dimalam hari (salah)
Contoh 2
a.
p:
persegi
memiliki 4 segi (benar)
b.
q:
2 + 3 = 6 (salah)
c.
p^q:
persegi
memiliki 4 segi dan 2 + 3 = 6
(salah)
Tabel
kebenaran konjungsi
|
p
|
q
|
p^q
|
|
B
|
B
|
B
|
|
B
|
S
|
S
|
|
S
|
B
|
S
|
|
S
|
S
|
S
|
3. Disjungsi
Disjungsi
dari pernyatan p^q adalah pernyataan
majemuk yang dibentuk dari pernyataan p^q
dengan menggunakan kata penghubung atau dilambang kan dengan notasi “v”
jika p^q dua pernyataan maka pvq dibaca p atau q.
Contoh
a.
p:
ada
tujuh hari dalam seminggu (benar)
b.
q:
Jakarta
adalah ibu kota Jawa Timur (salah)
c.
P
v
q: Ada tujuh hari dalam seminggu atau Jakarta adalah ibu kota dari Jawa
Timur (benar).
Tabel kebenaran
kebenaran disjungsi
|
p
|
q
|
P v
q
|
|
B
|
B
|
B
|
|
B
|
S
|
B
|
|
S
|
B
|
B
|
|
S
|
S
|
S
|
4. Implikasi
Banyak
pernyataan dalam komunikasi sehari-hari, tak kercuali dalam matematika yang
merupakan pernyataan bersyarat. Ciri utama pernyataan ini adalah bentuk jika maka. Dalam implikasi p → q, p disebut antesedem (hipotesi) atau syarat cukup bagi q dan q disebut konsekuen atau syarat perlu bagi p. Seperti halnya konjungsi dan disjungsi, dalam implikasi juga
tidak diharuskan adanya hubungan komponen-komponennya.
Contoh
a.
p:
ada
hewan berkaki empat (benar)
b.
q:
lembu berkaki dua (salah)
c.
p→q:
jika ada hewan berkaki empat, maka lembu berkaki dua (salah)
Tabel
kebenaran implikasi
|
p
|
q
|
p→q
|
|
B
|
B
|
B
|
|
B
|
S
|
S
|
|
S
|
B
|
B
|
|
S
|
S
|
B
|
5. Biimplikasi
Dalam
logika matematika, pernyataan majemuk yang dibentuk dari dua pernyataan dengan
kata penghubung jika dan hanya jika dengan
menggunakan lambang/notasi <=> (jika dan hanya jika). Pada biimplikasi
jika p<=>q, p disebut syarat perlu dan cukup bagi p, dan q syarat perlu dan cukup bagi p.
Contoh 1
a.
P:
manusia
dapat hidup (benar)
b.
q:
ada oksigen (benar)
c.
p<=>q:
manusia
dapat hidup jika dan hanya jika ada
oksigen
Contoh
2
a.
p:
semua
bilangan prima ganjil (salah)
b.
q:
7 termasuk bilangan prima (benar)
c.
p<=>q:
semua
bilangan prima ganjil jika dan hanya
jika 7 termasuk bilangan prima (salah)
Tabel
kebenaran biimplikasi
|
p
|
q
|
p<=>q
|
|
B
|
B
|
B
|
|
B
|
S
|
S
|
|
S
|
B
|
S
|
|
S
|
S
|
B
|
D. Bentuk-bentuk Pernyataan
Bentuk bentuk pernyataan dalam logika
dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Kontradiksi
adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah bagaimanapun kemungkinan
nilai kebenaran dari komponen-komponennya.
2. Tautologi
adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar bagaimanapun kemungkinan
nilai kebenaran dari komponen-komponennya.
3. Sontingensi, suatu bentuk pernyataan majemuk yang bukan kontadiksi maupun tautologi.
4. Ekuivalen
adalah dua pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen jika kedua pernyataan majemuk
mempunyai nilai kebenarannya yang sama. Notasi ekuivalen “≡”
Contoh
1
Periksakan
apakah ~(pvq)^p tautologi, kontradiksi, bukan tautologi atau bukan kontradiksi
|
p
|
q
|
p^q
|
~(p^q)
|
Pv~(p^q)
|
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
Contoh
2
Selidiki apakah
~(p^q) ≡ (~pv~q) ekuivalen !
|
p
|
q
|
~p
|
~q
|
p^q
|
~(p^q)
|
~pv~q
|
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
E.
Konvers, Invers dan Kontroposisi
Dari pernyataan berbentuk implikasi dapat
kita turunkan pernyataan-pernyataan baru yangdisebut invers, konvers, dan
kontraposisi.
·
jika suatu bentuk implikasi p→q diubah
menjadi q→p disebut konvers
·
jika suatu bentuk implikasi p→q diubah
menjadi ~p ~q disebut invers
·
jika suatu bentuk implikasi p→q diubah
menjadi ~q → ~p disebut kontraposis
Skema
konver, invers, dan kontraposisi
Tabel
kebenaran implikasi, konvers, invers, dan kontraposisi
|
p
|
q
|
~p
|
~q
|
implikasi
p→q
|
konvers
q→p
|
invers
~p→~q
|
kontraposisi
~q→~p
|
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
Contoh
:
Implikasi
: jika binatang itu bertubuh besar maka binatang itu disebut gajah.
Konvers
: jika binatang itu disebut gajah maka binatang itu bertubuh besar.
Invers
: jika binatang itu tidak bertubuh besar maka binatang itu bukan gajah.
Kontraposisi
: jika binatang itu bukan gajah maka binatang itu tidak bertubuh besar.
F. Menarik Kesimpulan (Inferensi)
1. premis
dan argumen
Premis adalah pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk menarik suatu
kesimpulan, sehingga suatu premis dapat berupa aksioma, hipotesa, definisi atau
pernyatan yang sudah dibuktikan.
Sedangkan argumen adalah kumpulan kalimat yang terdiri dari satu atau
lebih premis yang mengandung bukti-bukti (evidence) dan satu konklusi. Konklusi
ini selayaknya diturunkan dari premis-premis.
Aturan
penyimpulan
a. Modus ponen
Premis
1 : p→q
premis
2 : p
premis
3 : q
Contoh
:
jika 20 habis dibagi 2, maka 20 adalah
bilangan genap
b. Modus
tolen
Premis 1 : p
Premis 2 : ~q
konklusi : ~p
Contoh :
Jika n bernilai ganjil, maka
bernilai ganjil
c. Silogisma
Premis
1 : p
q
premis
2 : q => r
konklusi
: p => r
Contoh
:
Jika seorang laki-laki adalah bujangan,
maka ia tidak bahagia
d.
Silogisma dijungtif
Premis
1 : pvq
Premis
2 : ~q
Konklusi
: p
Contoh
:
Saya belajar dengan giat atau saya
menikah tahun depan
e. Konjungsi
Premis
1 : p
Premis
2 : q
Konklusi
: p^q
Artinya
: p benar, q benar maka p^q benar
Contoh
:
Jono mengambil mata kuliah analisis real
Diskrit
f. Tambahan
(addition)
Premis
1 : p
Konklusi
: pvq
artinya
: p benar maka pvq benar (tidak peduli nilai benar atau nilai yang dimiliki q)
Contoh
:
g. Simplifikasi
Premis
1 : p^q
Konklusi
: p
Contoh
:
Tika mahasiswa UNIB dan mahasiswa UI.
Karna itu, tika adalah mahasiswa UNIB
Menggunakan
simplikasi dapat juga ditulis dengan cara
Simplikasi
berikut juga benar
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Logika adalah sebuah metode dan
prinsip-prinsip yang dapat memisahkan secara tegas antara penalaran yang benar
dengan penalaran yang salah.Dalam mempelajari logika matematika pasti
berhubungan dengan istilah pernyataan, kalimat majemuk dan ingkaran.
Pernyataan-pernyataan majemuk diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Konjungsi,
kata hunbungnya “dan” dilambangkan dengan “⋀”. 2. Disjungsi, kata
hunbungnya “atau” dilambangkan dengan “⋁”. 3. Implikasi, kata
hunbungnya “Jika ... maka ...” dilambangkan dengan “→”. 4. Biimplikasi, kata
hunbungnya “... jika dan hanya jika ...” dilambangkan dengan “↔”.Di dalam
logika matematika terdapat beberapa jenis operasi yang digunakan, diantaranya
yaitu operasi konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi.Ada tiga jenis
cara penarikan kesimpulan dalam logika matematika, diantaranya adalah sebagai
berikut: 1. Dengan Modus Ponen. 2. Dengan Modus Tollens. 3. Dengan
Silogisme.Untuk membuktikan kebenaran dari suatu pernyataan dapat dilakukan
dengan tiga cara yaitu:1. Pembuktian dengan bukti langsung. 2. Pembuktian
dengan bukti tidak langsung.3. Pembuktian dengan induksi matematika.
B. Saran
Dengan penyusunan makalah ini, penulis berharap pengetahuan
mengenai logika matematika dapat diaplikasikan dalam kehidupan atau dapat
digunakan dalam banyak aspek kehidupan. Melalui logika, kita dapat mengetahui
apakah suatu pernyataan bernilai benar atau salah. Hal terpenting yang akan
didapatkan setelah mempelajari logika matematika adalah kemampuan atau keahlian
mengambil kesimpulan dengan benar atau sah.
DAFTAR
PUSTAKA
Wibisono,
Samuel. 2004. Matematika Diskrit. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Lipschutz,
Seymour dan George G. hall. 1988. Matematika Hingga. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Wirodikromo,
Sartono. 2006. Matematika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kurnianingsih,
Sri dkk. 2001. Matematika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.



Komentar
Posting Komentar