MAKALAH IPS dan HUBUNGANNYA DENGAN ILMU-ILMU SOSIAL SERTA RUANG LINGKUP dan CAKUPAN KONSEP DASAR IPS | IAIN LANGASA

IPS DAN HUBUNGANNYA DENGAN ILMU SOSIAL
RUANG LINGKUP DAN CAKUPAN KONSEP DASAR IPS

Ditulis oleh kelompok 2

Nama                        : Imam Nur Rahman (1052018023)
                                    Jihan Nadhifah (1052018005)
Unit/Semester           : 1/II
Prodi                         : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Mata Kuliah              : Konsep Dasar IPS MI/SD
Dosen pembimbing   : Suhelayanti, M.Pd.I

logo iain.jpg

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
TAHUN 2019

KATA PENGANTAR


Bismillaahirrahmaanirahiim, assalamualaikum wr.wb.
            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT  karena berkat kehadirat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan dengan tepat waktu guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar  IPS  MI/SD. Shalawat merangkaikan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW.
            Makalah ini mengandung isi tentang IPS dan Ilmu-Ilmu sosial, penulis  adalah seorang mahasiswa maka penulis tak henti-hentinya menginginkan bimbingan dari Ibu dosen agar senantiasa mengkritisi kesalahan penulis.
            Rasa terimah kasih penulis ucapkan kepada teman-teman yang senantiasa mendukung dan memotivasi penulis untuk meyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis sadar sepenuhnya masih banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini, maka dari itu penulis sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari teman-teman sekalian. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membaca makalah ini meskipun terdapat banyak kekurangan di dalamnya.

                                                                                    Langsa, 1 april 2019
                                                                                                           
                                                                                                       Hormat saya





BAB III PENUTUP. 19


 







PETA KONSEP


 


















BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

            Pengenalan manusia lain di luar dirinya, tidak hanya terbatas pada orang-orang dalam keluarga melainkan meliputi teman sepermainan, warga kampung, kerabat dekat dan kerabat jauh dan demikian seterusnya, sehingga hubungan sosial yang dialami semakin meluas. Dari pengenalan dan pengalamannya akan tumbuh dalam diri seseorang pengetahuan tentang seluk beluk hidup bermasyarakat, tentang sifat-sifat orang lain, tempat yang pernah dikunjungi hal-hal baik atau buruk dalam hidup bermasyarakat.
Pengetahuan yang melekat pada diri seseorang tersebut, termasuk yang melekat pada diri kita dapat dikatakan sebagai “Pengetahuan Sosial”. Oleh karena itu dalam diri tiap orang tidak terkecuali, dengan kadar yang berbeda baik secara kuantitatif atau kualitatif telah terbina pengetahuan sosial.
Sebutan sebagai pengetahuan sosial atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) baru diketahui setelah kita bersekolah secara formal khususnya pendidikan IPS.
Apa tujuan yang wajib dicapai dari pendidikan IPS ? Pertanyaan ini bisa dijawab: tujuan yang ingin dicapai adalah membina anak didik menjadi warga negara yang baik yang memiliki pengetahuan ketrampilan dan kepdulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara. Lebih lanjutnya akan dibahas dalam makalah ini.





B. Rumusan Masalah

            Adapun rumusan masalah dari makalah ini adapun sebagai berikut:
1.      Apa pengertian  IPS?
2.      Bagaimana persamaan dan perbedaan ilmu sosial dan studi sosial/IPS?
3.      Apakah hubungan IPS dan ilmu-ilmu sosial?
4.      Bagaimana ruang lingkup dan cakupan konsep dasar IPS?

C. Tujuan Penulis

            Adapun tujuan penulis dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui apa itu IPS
2.      Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan ilmu sosial dan studi sosial/IPS
3.      Untuk mengetahui hubungan IPS dan ilmu-ilmu sosial
4.      Untuk mengetahui ruang lingkup dan cakupan konsep dasar IPS











BAB II

PEMBAHASAN


A. Pengertian IPS

            Istilah ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah “social studies” dalam kurikulim persekolahan di Indonesia.[1] Namun, pengertian IPS disetiap jenjang pendidikan berbeda-beda, ada yang berarti program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendidri, dan ada juga yang berarti gabungan dari sejumlah mata pelajaran. Perbedaan ini dapat pula diindentifikasi dari perbedaan pendekatan yang diterapkan pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut. Sedangkan menurut Ahmadi (1991: 2-3) ilmu pengetahuan sosial (IPS) ialah ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi pengguna program pendidikan di sekolah atau kelompok Belajar lainnya sederajat.[2]

B. Persamaan dan Perbedaan Ilmu Sosial dan Studi Sosial/IPS

            Dalam rangka hubungan antara ilmu sosial dan pendidikan IPS di sekolah, terdapat jalinan hubungan yang erat terutama yang berkenaan dengan sumber materi. Jadi program pendidikan IPS, yaitu berasal dan diambil dari materi ilmu-ilmu sosial yang telah disederhanakan, tetapi didalammya terdapay unsur kegiatan pendidikan dalam program pengajaran IPS di sekolah. Unsur kegiatan pendidikan ini merupakan sesuatu yang paling diutamakan. Pemahaman mengenai pengertian IPS di sekolah adalah aspek tujuan pendidikan, maka materi ilmu-ilmu sosial dipilih, diseleksi relevansinya bagi kepentingan IPS di sekolah. Merujuk pada pandangan Banks (1977), IPS di sekolah penekanannya pada aspek pengembangan berfikir peserta didik sebagai bagian dari masyaraka dalam berperan serta dalam memecahkan masalah. Untuk itu, dapat dimaknai bahwa kajian IPS di sekolah adalah sebagai program selalu terkait dalam masalah pendekatan, metodologi, penilaian dalam kerangka proses pendidikan di sekolah.[3] Sehingga dapat kita simpulkan bahwa ilmu-ilmu sosial berbeda dengan IPS.
            Untuk membedakan pengertian IPS dan Ilmu-ilmu sosial dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Ilmu Sosial (social science)
Persamaan/
Perbedaan
Studi Sosial/ IPS
Semua bidang ilmu yang berkenaan dengan manusia dalam konteks sosialnya/semua bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Pengertian
Bidang studi yang mempelajari, menelaah, dan menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu.
Ruang lingkupnya berkenaan dengan manusia dan kehidupannya meliputi semua aspek kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat.
Ruang lingkup
Hal-hal yang berkenaan dengan manusia dan kehidupannya meliputi semua aspek kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat.
Aspek-aspek kehidupan manusia yang dikaji secara terlepas-lepas sehingga melahirkan satu bidang ilmu.
Objek
Aspek kehidupan manusia dikaji berdasarkan satu kesatuan gejala sosial atau masalah sosial (tidak melahirkan bidang ilmu).
Menciptakan tenaga ahli pada bidang ilmu sosial.
Tujuan
Membentuk warga negara yang baik.
Pendekatan disipliner.
Pendekatan
Pendekatan interdisipliner atau multidisipliner.
Dikembangkan ditingkat perguruan tinggi
Tempat pembelajaran
Dikembangkan ditingkat SD sampai perguruan tinngi

C. Hubungan IPS dan Ilmu-Ilmu Sosial

            Ilmu-ilmu sosial merupakan dasar dari IPS. Akan tetapi, tidak semua ilmu-ilmu sosial secara otomatis dapat menjadi bahan atau pokok bahasan dalam IPS. Tingkat usia, jenjang pendidikan, dan perkembangan pengetahuan siswa sangat menentukan materi-materi ilmu-ilmu sosial manakah yang tepat menjadi bahan atau pokok pembahasan dalam IPS.[4]
            

[5]Ips juga dikatakan sebagai suatu sarana mata pelajaran yang menggunakan bagian-bagian tertentu dari ilmu-ilmu sosial, oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti:
  1.     lmu-ilmu sosial manakah yang dapat dipadukan, dan mempunyai keterkaitan dalam proses pembelajaran.
  2. .         Bagaimana cara memadukannya, sebab tidak semua materi ilmu sosial dapat dipadukan.

3.   Bagaian-bagian apa sajakah yang perlu bagi pembelajaran IPS.
           
            [6]Adapun konsep-konsep pokok dari ilmu-ilmu sosial, meliputi kajian sebagai berikut:
  1.       .  Geografi: lokasi, ruang, kawasan, interaksi, keruangan, topografi, daerah iklim, migrasi, habitat, urbanisasi, konservasi, dan sebagainya.
  2.      Sejarah: perubahan dan kesinambungan, kausalita, waktu, kronologi, objektivitas, relativitas, evolusi, revolusi, nasionalisme, internasionalisme, pradaban, konflik, tradisi, humanisme, dan sebagainya.
  3.      .    Psikologi sosial: penyimpangan perilaku, perkembangan individu/kelompok, dan sebagainya:
  4. .    Sosiologi: peranan sosial, status sosial, kelompok, norma, pranata/lembaga, masyarakat dan komunitas, sosialisasi, proses sosial, pengawasan sosial, mobilitas sosial, stratifikasi, masalah sosial, perilaku kolektif, dan sebagainya.
  5.     ..   Antropologi: kebudayaan, unsur-unsur kebudayaan, kompleks kebudayaan, daerah kebudayaan, akulturasi, enkulturasi, difusi kebudayaan, kebudayaan tradisi, perubahan kebudayaan, kekerabatan, adat istiadat, evousi, dan sebagainya.
  6.       Politik: kekuasan, negara, sistem politik, lembaga-lembaga politik, kewibawaan, kepentingan golongan, sosialisai, demokrasi, proses hukum, republik, partai politik, pemilu, dan sebagainya.
  7. .     Ekonomi: produksi, distribusi, pertukaran, konsumsi, barang dan jasa, kelangkaan (scarcity), pendapatan, keuntungan, pembagian kerja, saling ketergantungan, permintaan, pemasaran, pasar, uang, harga, modal, industrilisasi pertanian, perdagangan, inflasi, deflasi, dan sebagainya.
  8. .        Filsafat: hakikat hidup, nilai, dan sebagainya.

            Telah diuraikan di atas bahwa sebenarnya IPS dipersiapkan untuk keperluan pendidikan, artinya dari sisi materi lebih sederhana (simplication) atau penyesuaian (adapsion) atau bisa juga cara pengubahan (modification) sesuai dengan perubahan dan perkembangan kegiatan manusia. Pembahasan mengenai proses pendidikan IPS di sekolah, akan selalu diikuti dengan perkembangan ilmu sosial, teori pembelajaran dan kurikulum yang menyertainya.[7] lebih jelasnya perhatikan bagan tentang hubungan IPS dan ilmu-ilmu sosial di bawah ini: 


Ilmu-ilmu sosial
 

Sosiologi
 

Antropologi
 

Ekonomi
 

Geografi
 

Sejarah
 

Ilmu politik
 

Psikologi sosial
 

Ilmu-ilmu sosial
 

Pendidikan dan rekreasi
 

Pemerintahan dan organisasi
 

Estetika
 

Komunikasi dan tranportasi
 

Pemeliharaan dan pelindungan
 

Produksi dan konsumsi
 

Kegiatan dasar manusia
 
 











D. Ruang Lingkup dan Cakupan Konsep Dasar IPS

            Sebagai bidang pengetahuan, ruang lingkup IPS, tidak boleh tidak, yaitu kehidupan manusia dalam masyarakat atau manusia sebagai anggota masyarakat atau dapat juga dikatakan manusia dalam konteks sosial.[8] Konsep dasar ilmu-ilmu sosial sebagai sumber bahan pengembangan materi pembelajaran bidang studi ilmu pengetahuan sosial guna pendidikan pada tingkat persekolahan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah lanjutan, bahkan kepentingan pengembangan daya nalar pada tingkat sekolah perguruan tinggi.[9] Konsep-konsep dasar tersebut dikembangkan melalui ilmu-ilmu sosial, antara lain:
  1.      .    Sejarah

            Menurut Hugiono dan P.K. Poerwantana (1987) mengemukakan bahwa: “Sejarah adalah gambaran tentang pristiwa-pristiwa masa lampau yang dialami manusia, disususun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberikan tafsiran dan analisis kritis sehingga mudah dimengerti dan dipahami”. Sedangkan Sartano Kartodirdjo (1992) secara singkat mengonsepkan: “sejarah sebagai berbagai bentuk bentuk penggambaran pengalaman kolektif pada masa lalu”.[10]
            Sejarah sebagai bidang ilmu sosial, memiliki konsep dasar yang menjadi karakter dirinya, dan dapat dibina pada diri kita masing-masing, terutama pada diri peserta didik. Konsep-konsep dasar itu, antara lain:
a.       Waktu.
b.      Dokumen.
c.       Alur peristiwa.
d.      Kronologi.
e.       Peta.
f.       Tahap-tahap peradaban.
g.      Ruang.
h.      Evolusi.
i.        Revolusi.
              2  Geografi
            Geografi berakar dari kata geo berarti bumi, dan graphien berarti lukisan atau tulisan. Oleh karena itu, secara harfiah, geografi itu berarti lukisan tentang bumi. Sedangkan menurut rumusan geografian indonesia pada seminar dan lokakarya Nasional Peningkatan Kualitas Pengajar Geografi di Semarang (1998) sebagai berikut: “Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan geogfer dengan sudut pandang lingkungan atau kewilayaan dalam konteks keruangan”.[11] Berdasarkan definisi ini, jelas bahwa yang menjadi objek studi geografi adalah geosfer, yaitu permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi yang terdiri dari atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan batu dan kulit bumi), hidrosfer (lapisan air dan perairan), dan biosfer (lapisan kehidupan).
            Berkenaan dengan konsep dasar yang dikembangkan pada geografi, paling tidak kita dapat mempelajari dua kelompok dasar yang dikemukakan oleh Getrude Whipple (1979) dan Henry J. Warman (1966). Rincian konsep dasar ini sebagai berikut:
            Getrude Whippel mengungkapkan ada 5 konsep dasar, yaitu sebagai berikut:
a.       Bumi sebagai planet.
b.      Variasi cara hidup.
c.       Variasi wilayah-wilayah alamiah.
d.      Makna wilayah (region) bagi manusia.
e.       Pentingnya lokasi dalam memahami pristiwa dunia.
                        Sedangkan Henry J. Warman mengemukakan 15 konsep dasar         sebagai berikut:
a.       Konsep wilayah atau konsep regional.
b.      Konsep lapisan kehudupan ataub konsep biosfer.
c.       Konsep manusia sebagai faktor ekologi yang dominan.
d.      Konsep globalisme atau konsep bumi sebagai planet.
e.       Konsep interaksi keruangan.
f.       Konsep hubungan areal (wilayah).
g.      Konsep persamaan areal (wilayah).
h.      Konsep perbedaan areal (wilayah).
i.        Konsep keunikan areal (wilayah).
j.        Konsep pesebaran areal (wilayah)
k.      Konsep lokasi relatif.
l.        Konsep keunggulan komperatif.
m.    Konsep perubahan yang terus-menerus atau perubahan abadi.
n.      Konsep sumber daya dibatasi sama budaya.
     Konsep bumi yang bundar diatas kertas yang datar.     Ekonomi dan Koperasi
            Menurut Earl E. Muntz (1982) “Ekonomi adalah suatu studi tentang cara bagaimana manusia mengorganisasikan sumber daya alam, kemampuan budaya, dan tenaga kerja menopang dan meningkatkan kesejahteraan materialnya”.[12] Sedangkan penertian koperasi menurut bapak koperasi Indonesia, yakni Dr. Mohammad Hatta memberi definisi: “Koperasi bangun organisasi sebagai badan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan”.[13]
            Setelah kita memperhatikan batasan-batasan ekonomi dan koperasi, marilah kita mengamati konsep-konsep dasar yang menjadi kunci dua pokok persoalan yang erat kaitannya satu sama lain. Konsep-konsep dasar itu sebagai berikut:
a.       Kalangan sumber daya,
b.      Keterbatasan sumber daya.
c.       Kebutuhan yang tidak terbatas.
d.      Konsumsi-produksi-distribusi.
e.       Penawaran-permintaan.
f.       Kekeluargaan.
g.      Keuntungan ekonomi.
h.      Keuntungan sosial.
i.        Alternatif pemanfaatan sumber daya.
j.        Sumber daya artenatif.
k.      Sumber daya yang terbarukan (dapat diperbaharui).
l.        Sumber daya yang tidak dapat terbarukan (tidak dapat diperbarui).
m.    Modal.
n.      Tenaga kerja.
o.      Pemuasan kebutuhan.
p.      Surplus-minus-keseimbangan.
q.      Efektif-efesiaen produktif
r.        Hal-hal lain yang dapat digali sendidri lebih jauh.
4.      Sosiologi
            Menurut Frank H. Hankins (1982) mengemukakan: “Sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul dan hubungan kelompok umat manusia. Studi tentang manusia dan lingkungan insaninya dalam hubungan satu sama lainnya. Aliran sosiologi yang berbeda menentukan penekanan yang bervariasi berkenaan dengan faktor-faktor yang berhubungan, sebagian pada hubungan mereka sendiri seperti interaksi, asosiasi dan seterusnya, sedangkan aliran yang lain menekaknkan pada umat manusia dalam hubungan sosialnya, memfokuskan perhatian kepada hubungan sosial dalam berbagai peran dan fungsinya.[14]
            Atas pembahasan singkat yang baru dikemukakan, dapat diketengahkan konsep-konsep dasar sosiologi sebagai berikut:
a.       Interaksi sosial.
b.      Sosialisasi.
c.       Kelonpok sosial.
d.      Perlapisan sosial.
e.       Proses sosial.
f.       Perubahan sosial.
g.      Mobilisasi sosial.
h.      Modernisasi.
i.        Patologi sosial.
j.        Konsep-konsep lain yang dapat digali sendiri dari kenyataan dan proses kehidupan sehari-hari.
5.      Psikologi Sosial
            Clutfield dan Ballachey (1982) menemukakan: “Psiologi sosial dapat diindentifikasikan sebagai ilmu tentang pristiwa prilaku antar personal”. Titik berat perhatian kajiaanya itu tertuju pada prilaku manusia dalam hubungan sosial.[15] Setelah kita membicarakan apa adan bagaimana psikologi sosial itu, selanjutnya marilah kita memperhatikan konsep-konsep dasar psikologi sosial itu, yang menjadi salah satu bagian dan kajian ilmu sosial. Konsep-konsep dasar tersebut dapat diikuti berikut ini:
a.       Emosi terhadap objek sosial
b.      Perhatian
c.       Minat
d.      Kemauan
e.       Motivasi
f.       Kecerdasan dalam menanggapi persoalan sosial
g.      Penghayatan
h.      Kesadaran
i.        Harga diri
j.        Sikap mental
k.      Kepribadian
l.        Dan masih banyak fenomena kejiwaan yang lain yang dapat kita gali lebih lanjut.


6.      Antropologi
            Menurut E.A. Hoebel (1982) secara singkat mengemukakan: “Antropologi adalah studi tentang manusia dengan kerjanya”. Sedangkan Koentjaraningrat (1990) juga secara singkat menyatakan: “Antropologi berarti ilmu tentang manusia.
            Selanjutnya marilah kita lihat konsep-konsep dasar antropologi, konsep dasar itu dapat diikuti sebagai berikut:
a.       Kebudayaan.
b.      Tradisi.
c.       Pengetahuan.
d.      Ilmu.
e.       Teknologi.
f.       Norma.
g.      Lembaga.
h.      Seni.
i.        Bahasa.
j.        Lambang.
k.      Banyak hal serta fenomena yang dapat kita sendiri menggalinya.
7.      Politik dan Pemerintahan
            Menurut Mildred Parten (1982) mengemukakan bahwa “Ilmu Politik adalah teori, kiat dan praktis memerintah”. Sedangkan menurut J. Barents dalam ilmu politik mengemukakan definisi: “Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan negara, yang merupakan bahagian dari kehidupan masyarakat”.[16] Sedangkan pengertian pemerintahan menurut J. Bushnell (1982): “Pemerintahan adalah organisasi penjelmaan suatu negara, Pemerintahan adalah negara dalam penampilan peraktinya, pemerintahan sebagai suatu proses merupakan pelaksanaan fungsi negara dalam segala aspeknya.
            Setelah kita simak bersama apa dan bagaimana ilmu politik serta pemerintahan itu, selanjutnya kita akan mengkaji konsep dasar kedua-duanya. Konsep-konsep dasar itu sebagai berikut:
a.       Kekuasaan.
b.      Negara.
c.       Undang-undang.
d.      Kabinet.
e.       Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
f.       Dewan Perwakilan Rakyat(DPR).
g.      Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
h.      Mahkamah Agung.
i.        Demokrasi.
j.        Kedaulatan rakyat.
k.      Wilayah.
l.        Otoriter.
m.    Monarki.
n.      Republik.
o.      Hal-hal lain yang dapat digali sendiri berdasarkan pengamatan serta pengalaman.








BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

            IPS merupakan bidang studi yang cara pandangnya bersifat terpadu, artinya bahwa IPS merupakan perpaduan dari sejumlah mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi. Adapun perpaduan ini disebabkan mata pelajaran-mata pelajaran tersebut mempunyai kajian yang sama yaitu manusia.Pendidikan IPS penting diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, karena siswa sebagai anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat dan lingkungannya. Untuk mengenal masyarakat siswa dapat beljar melalui media cetak, media elektronika, maupun secara langsung melalui pengalaman hidupnya ditengah-tengah msyaraka.
            Hubungan antara IPS dengan ilmu-ilmu social saling berkaitan. Keduanya berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia, kemudian kebutuhan dasar tersebut dapat dicapai dengan kegiatan dasar manusia. Kegiatan dasar menusia meliputi produksi dan konsumsi, pemeliharaan dan perlindungan, konsumsi dan transport, estetika, pemerintahan dan organisasi, dan pendidikan dan rekreasi. Keseluruhannya membentuk ilmu-ilmu social. Dalam ilmu-ilmu social, terurai disiplin ilmu yang meliputi, antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, ilmu politik, psikologi social dan hokum. Dan di dalamnya terdapat fakta, konsep, generalisasi yang dikembangkan membentuk ilmu Pengetahuan Sosial(IPS). Jadi IPS merupakan penjabaran dari ilmu-ilmu social yang didalamnya terdapat fakta, konsep dan generalisasi.

B. Saran

            Bagi teman-teman sebaiknya meningkatkan ilmu-ilmu sosialnya dengan baik. Karena dengan ilmu sosial maka kita akan memiliki keterampilan sosial yang baik pula maka kita dapat menjalin hubungan yang sempurna dengan sesama manusia dengan demikian kesuksesan sudah di genggaman.           

DAFTAR PUSTAKA


Hati, Silvia Tabah. 2018. Hubungan Antar Ilmu-Ilmu Sosial dan IPS dalam
           Jurnal Ijtimaiyah. Vol.2 No.1. Medan: UIN-SU
Suhada, Idad. 2017. Konsep Dasar IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sumaatmadja, Nursid. 2005. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka
Wahab, Abdul Azis. 2009. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka



[1] Idad Suhada,  Konsep Dasar IPS (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), h. 25
[2]  Silvia Tabah Hati, Hubungan Antara Ilmu-Ilmu Sosial dan IPS dalam Jurnal Ijtimaiyah Vol.2 No.1 (Medan: UIN-SU, 2018), h.3
[3] Idad Suhada, Konsep Dasar IPS, ... h.26
[4]  Silvia Tabah Hati, ... h.9
                [5] Silvia Tabah Hati, ... h.10
                [6] Idad Suhada, ... h.28
                [7] Ibid., h.29
                [8] Nursid Sumaatmadja, Konsep Dasar IPS, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005), h.1.18
                [9] Abdul Azis Wahab, Konsep dasar IPS, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h.3.14
                [10] Ibid., h.3.14
                [11] Ibid., h.3.18
                [12] Ibid., h.3.21
                [13] Ibid., h.3.24
                [14] Nursid Sumaatmadja, ... h.2.19
                [15] Ibid., h.2.23-2.24
                [16] Abdul Azis Wahab, ... h.3.38

Komentar

Postingan Populer